Revitalisasi Peran kaum Muda
Minggu, 30 Januari 2011
SEX DALAM ISLAM
Sebagai bagian dari fitrah kemanusiaan, Islam tidak pernah memberangus hasrat seksual. Islam memberikan panduan lengkap agar seks bisa tetap dinikmati seorang muslim tanpa harus kehilangan ritme ibadahnya.
Bulan Syawal, bagi umat Islam Indonesia, bisa dibilang sebagai musim kawin. Anggapan ini tentu bukan tanpa alasan. Kalangan santri dan muhibbin biasanya memang memilih bulan tersebut sebagai waktu untuk melangsungkan aqad nikah.
Kebiasaan tersebut tidak lepas dari anjuran para ulama yang bersumber dari ungkapan Sayyidatina Aisyah binti Abu Bakar Shiddiq yang dinikahi Baginda Nabi pada bulan Syawwal. Ia berkomentar, “Sesungguhnya pernikahan di bulan Syawwal itu penuh keberkahan dan mengandung banyak kebaikan.”
Namun, untuk menggapai kebahagiaan sejati dalam rumah tangga tentu saja tidak cukup dengan menikah di bulan Syawwal. Ada banyak hal yang perlu dipelajari dan diamalkan secara seksama oleh pasangan suami istri agar meraih ketentraman (sakinah), cinta (mawaddah) dan kasih sayang (rahmah), baik lahir maupun batin. Salah satunya –dan yang paling penting– adalah persoalan hubungan intim atau dalam bahasa fiqih disebut jima’.
Sebagai salah tujuan dilaksanakannya nikah, hubungan intim –menurut Islam– termasuk salah satu ibadah yang sangat dianjurkan agama dan mengandung nilai pahala yang sangat besar. Karena jima’ dalam ikatan nikah adalah jalan halal yang disediakan Allah untuk melampiaskan hasrat biologis insani dan menyambung keturunan bani Adam.
Selain itu jima’ yang halal juga merupakan iabadah yang berpahala besar. Rasulullah SAW bersabda, “Dalam kemaluanmu itu ada sedekah.” Sahabat lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala dengan menggauli istri kita?.” Rasulullah menjawab, “Bukankah jika kalian menyalurkan nafsu di jalan yang haram akan berdosa? Maka begitu juga sebaliknya, bila disalurkan di jalan yang halal, kalian akan berpahala.” (HR. Bukhari, Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah)
Karena bertujuan mulia dan bernilai ibadah itu lah setiap hubungan seks dalam rumah tangga harus bertujuan dan dilakukan secara Islami, yakni sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan sunah Rasulullah SAW.
Hubungan intim, menurut Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam Ath-Thibbun Nabawi (Pengobatan ala Nabi), sesuai dengan petunjuk Rasulullah memiliki tiga tujuan: memelihara keturunan dan keberlangsungan umat manusia, mengeluarkan cairan yang bila mendekam di dalam tubuh akan berbahaya, dan meraih kenikmatan yang dianugerahkan Allah.
Ulama salaf mengajarkan, “Seseorang hendaknya menjaga tiga hal pada dirinya: Jangan sampai tidak berjalan kaki, agar jika suatu saat harus melakukannya tidak akan mengalami kesulitan; Jangan sampai tidak makan, agar usus tidak menyempit; dan jangan sampai meninggalkan hubungan seks, karena air sumur saja bila tidak digunakan akan kering sendiri.
Wajahnya Muram
Muhammad bin Zakariya menambahkan, “Barangsiapa yang tidak bersetubuh dalam waktu lama, kekuatan organ tubuhnya akan melemah, syarafnya akan menegang dan pembuluh darahnya akan tersumbat. Saya juga melihat orang yang sengaja tidak melakukan jima’ dengan niat membujang, tubuhnya menjadi dingin dan wajahnya muram.”
Sedangkan di antara manfaat bersetubuh dalam pernikahan, menurut Ibnu Qayyim, adalah terjaganya pandangan mata dan kesucian diri serta hati dari perbuatan haram. Jima’ juga bermanfaat terhadap kesehatan psikis pelakunya, melalui kenikmatan tiada tara yang dihasilkannya.
Puncak kenikmatan bersetubuh tersebut dinamakan orgasme atau faragh. Meski tidak semua hubungan seks pasti berujung faragh, tetapi upaya optimal pencapaian faragh yang adil hukumnya wajib. Yang dimaksud faragj yang adil adalah orgasme yang bisa dirasakan oleh kedua belah pihak, yakni suami dan istri. Mengapa wajib? Karena faragh bersama merupakan salah satu unsur penting dalam mencapai tujuan pernikahan yakni sakinah, mawaddah dan rahmah. Ketidakpuasan salah satu pihak dalam jima’, jika dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan mendatangkan madharat yang lebih besar, yakni perselingkuhan. Maka, sesuai dengan prinsip dasar islam, la dharara wa la dhirar (tidak berbahaya dan membahayakan), segala upaya mencegah hal-hal yang membahayakan pernikahan yang sah hukumnya juga wajib.
Namun, kepuasan yang wajib diupayakan dalam jima’ adalah kepuasan yang berada dalam batas kewajaran manusia, adat dan agama. Tidak dibenarkan menggunakan dalih meraih kepuasan untuk melakukan praktik-praktik seks menyimpang, seperti sodomi (liwath) yang secara medis telah terbukti berbahaya. Atau penggunaan kekerasaan dalam aktivitas seks (mashokisme), baik secara fisik maupun mental, yang belakangan kerap terjadi. Maka, sesuai dengan kaidah ushul fiqih “ma la yatimmul wajibu illa bihi fahuwa wajibun” (sesuatu yang menjadi syarat kesempurnaan perkara wajib, hukumnya juga wajib), mengenal dan mempelajari unsur-unsur yang bisa mengantarkan jima’ kepada faragh juga hukumnya wajib.
Bagi kaum laki-laki, tanda tercapainya faragh sangat jelas yakni ketika jima’ sudah mencapai fase ejakulasi atau keluar mani. Namun tidak demikian halnya dengan kaum hawa’ yang kebanyakan bertipe “terlambat panas”, atau –bahkan— tidak mudah panas. Untuk itulah diperlukan berbagai strategi mempercepatnya.
Dan, salah satu unsur terpenting dari strategi pencapaian faragh adalah pendahuluan atau pemanasan yang dalam bahasa asing disebut foreplay (isti’adah). Pemanasan yang cukup dan akurat, menurut para pakar seksologi, akan mempercepat wanita mencapai faragh.
Karena dianggap amat penting, pemanasan sebelum berjima’ juga diperintahkan Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu.” (HR. At-Tirmidzi).
Ciuman dalam hadits diatas tentu saja dalam makna yang sebenarnya. Bahkan, Rasulullah SAW, diceritakan dalam Sunan Abu Dawud, mencium bibir Aisyah dan mengulum lidahnya. Dua hadits tersebut sekaligus mendudukan ciuman antar suami istri sebagai sebuah kesunahan sebelum berjima’. Ketika Jabir menikahi seorang janda, Rasulullah bertanya kepadanya, “Mengapa engkau tidak menikahi seorang gadis sehingga kalian bisa saling bercanda ria? …yang dapat saling mengigit bibir denganmu.” HR. Bukhari (nomor 5079) dan Muslim (II:1087).
Bau Mulut
Karena itu, pasangan suami istri hendaknya sangat memperhatikan segala unsur yang menyempurnakan fase ciuman. Baik dengan menguasai tehnik dan trik berciuman yang baik, maupun kebersihan dan kesehatan organ tubuh yang akan dipakai berciuman. Karena bisa jadi, bukannya menaikkan suhu jima’, bau mulut yang tidak segar justru akan menurunkan semangat dan hasrat pasangan. Sedangkan rayuan yang dimaksud di atas adalah semua ucapan yang dapat memikat pasangan, menambah kemesraan dan merangsang gairah berjima’. Dalam istilah fiqih kalimat-kalimat rayuan yang merangsang disebut rafats, yang tentu saja haram diucapkan kepada selain istrinya.
Selain ciuman dan rayuan, unsur penting lain dalam pemanasan adalah sentuhan mesra. Bagi pasangan suami istri, seluruh bagian tubuh adalah obyek yang halal untuk disentuh, termasuk kemaluan. Terlebih jika dimaksudkan sebagai penyemangat jima’. Demikian Ibnu Taymiyyah berpendapat.
Syaikh Nashirudin Al-Albani, mengutip perkataan Ibnu Urwah Al-Hanbali dalam kitabnya yang masih berbentuk manuskrip, Al-Kawakbu Ad-Durari, “Diperbolehkan bagi suami istri untuk melihat dan meraba seluruh lekuk tubuh pasangannya, termasuk kemaluan. Karena kemaluan merupakan bagian tubuh yang boleh dinikmati dalam bercumbu, tentu boleh pula dilihat dan diraba. Diambil dari pandangan Imam Malik dan ulama lainnya.”
Berkat kebesaran Allah, setiap bagian tubuh manusia memiliki kepekaan dan rasa yang berbeda saat disentuh atau dipandangi. Maka, untuk menambah kualitas jima’, suami istri diperbolehkan pula menanggalkan seluruh pakaiannya. Dari Aisyah RA, ia menceritakan, “Aku pernah mandi bersama Rasulullah dalm satu bejana…” (HR. Bukhari dan Muslim).
Untuk mendapatkan hasil sentuhan yang optimal, seyogyanya suami istri mengetahui dengan baik titik-titik yang mudah membangkitkan gairah pasangan masing-masing. Maka diperlukan sebuah komunikasi terbuka dan santai antara pasangan suami istri, untuk menemukan titik-titik tersebut, agar menghasilkan efek yang maksimal saat berjima’.
Diperbolehkan bagi pasangan suami istri yang tengah berjima’ untuk mendesah. Karena desahan adalah bagian dari meningkatkan gairah. Imam As-Suyuthi meriwayatkan, ada seorang qadhi yang menggauli istrinya. Tiba-tiba sang istri meliuk dan mendesah. Sang qadhi pun menegurnya. Namun tatkala keesokan harinya sang qadhi mendatangi istrinya ia justru berkata, “Lakukan seperti yang kemarin.”
Satu hal lagi yang menambah kenikmatan dalam hubungan intim suami istri, yaitu posisi bersetubuh. Kebetulan Islam sendiri memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada pemeluknya untuk mencoba berbagai variasi posisi dalam berhubungan seks. Satu-satunya ketentuan yang diatur syariat hanyalah, semua posisi seks itu tetap dilakukan pada satu jalan, yaitu farji. Bukan yang lainnya. Allah SWT berfirman, “Istri-istrimu adalah tempat bercocok tanammu, datangilah ia dari arah manapun yang kalian kehendaki.” QS. Al-Baqarah (2:223).
Posisi Ijba’
Menurut ahli tafsir, ayat ini turun sehubungan dengan kejadian di Madinah. Suatu ketika beberapa wanita Madinah yang menikah dengan kaum muhajirin mengadu kepada Rasulullah SAW, karena suami-suami mereka ingin melakukan hubungan seks dalam posisi ijba’ atau tajbiyah.
Ijba adalah posisi seks dimana lelaki mendatangi farji perempuan dari arah belakang. Yang menjadi persoalan, para wanita Madinah itu pernah mendengar perempuan-perempuan Yahudi mengatakan, barangsiapa yang berjima’ dengan cara ijba’ maka anaknya kelak akan bermata juling. Lalu turunlah ayat tersebut.
Terkait dengan ayat 233 Surah Al-Baqarah itu Imam Nawawi menjelaskan, “Ayat tersebut menunjukan diperbolehkannya menyetubuhi wanita dari depan atau belakang, dengan cara menindih atau bertelungkup. Adapun menyetubuhi melalui dubur tidak diperbolehkan, karena itu bukan lokasi bercocok tanam.” Bercocok tanam yang dimaksud adalah berketurunan.
Jumat, 28 Januari 2011
SEJARAH PEMERINTAHAN KOTA TERNATE
Sejarah pemerintahan di Ternate diawali pada tahun 1257 pada masa terbentuknya kerajaan Moloku di bawah kekuasaan BAAB Mansur Malamo. Berdasarkan Zelf Bestuur Regeling 1938. Ternate merupakan bagian dari 4 (empat) Swapraja di Daerah Maluku Utara disaping Tidore, Jailolo dan Bacan.
Pada masa kesultanan Ternate, struktur Pemerintahan telah tergambar dengan jelas di mana dalam kesultanan dibagi atas beberapa Distrik .Setiap Distrik dikepalai oleh seorang Distrik Hoofd yang membawahi beberapa Ender Distrik Setiap Ender Distrik dikepalai oleh seorang Ender Distri Hoofd.
Dalam mekanisme penyelenggaraan pemerinta pada saat itu seorang Distrik Hoofd dan Ender Distrik Hoofd diangkat dan diberhentikan oleh Sultan. Rakyat mengenal sebutan-sebutan tersebut dengan “Sangadji” yang membawahi kampung-kampung dengan “Mahimo” sebagai kepalanya.
F. S. A. de CLERCQ dalam bukunya BIJDRAGEN TOT DE KENNIS DER RESIDENTIE TERNATE terdapat 3 fase pemerintahan dengan dimasa kerajaan Ternate yaitu :
1257 – 1486 , berdirinya Kerajaan – Kerajaan dengan beberapa Kepala Pemerintahan Kerajaan tertentu di Ternate dan Tidore
1486 – 1817 , masuknya Agama Islam dan tampilnya Sultan pertama sampai berakhirnya Pemerintah sementara Inggris
1817 – 1888 , peralihan kekuasaan Belanda
Fase Pemerintahan tahun 1257–1486 , berdirinya Kerajaan- Kerajaan dengan beberapa Kepala – kepala Pemerintahan di Ternate
*
Kaicil MASHUR MALAMO 1257 – 1277 adalah pemimpin Kerajaan pertama dengan menggunakan titel Kolano. bertempat tinggal di Sampalu, Gamlamo Tua.
*
Kaicil JAMIN , 1272 – 1284
*
Kaicil KAMALU , 1284 – 1298
*
Kaicil BAKUKU , 1284 – 1304 Pada masa Pemerintahannya, pusat pemerintahan kerajaan dipindahkan ke Foramadiahe
*
Kaicil NGARA MALAMO , 1304 – 1317
*
Kaicil PATSARANGAH MALAMO , 1317 – 1322
*
Kaicil SIDANG ARIF MALAMO, 1322 – 1331 Kempat Kerajaan Maluku menyetujui suatu Perserikatan berdasarkan persekutuan Moti ( Moti Verbond ).Pada masa ini banyak orang Jawa dan Arab berdiam di Ternate.
*
Kaicil PAJIMALAMO, 1332–1332
*
Kaicil SAH ALAM , 1332 – 1343 Ia memasukkan Pulau Makian di bawah kekuasaan Kerajaan Ternate
*
Kaicil TULU MALAMO ,1343 – 1347 Perjanjian Moti dibatalkan.
*
Kaicil KIE MABIJI , 1347 – 1350
*
Kaicil NGOLO MACAHAYA ,1350 – 1357
*
Kaicil MAMOLO , 1357 – 1372
*
Kaicil GAPI MALAMO I , 1359 – 1372
*
Kaicil GAPI BAGUNA I , 1372 – 1377 Putra tertuanya kawin dengan Putri Kerajaan Jailolo dan dengan demikian menjadi ahli waris Kerajaan ini.
*
Kaicili KAMALU 1377 – 1432
*
Kaicil SIN ( GAPI BAGUNA II ) 1432 – 1465
*
Kaicil MARHOEM 1465 – 1486 Putranya adalah Sultan ZAINAL ABIDIN.
1486 – 1817 , masuknya Agama Islam dan tampilnya Sultan pertama sampai berakhirnya Pemerintah sementara Inggris
*
1 4 8 6
ZAINAL ABIDIN, Sultan Ternate pertama. Ia pergi ke Jawa berguru dan memperoleh ajaran Agama Islam dari Sunan Giri. Menurut beberapa sumber, ia wafat ketika dalam perjalanan pulang, sedangkan sumber lain mengatakan bahwa ia memerintah hingga akhir abad 15.
*
1 5 0 0
KAICIL LELIATUR Sultan Ternate yang ke II. Ia mewajibkan seluruh kaula Kerajaan berpakaian yang pantas dan harus menikah menurut hukum Islam..
*
1 5 3 5
KAICIL HAJOER atau HAIRUN, Sultan Ternate ke-3. Dalam daftar Raja – Raja Arab, Ia tercatat memerintah dari tahun 1538 – 1565. Penulis Portugis menyebutkan Aciro.
*
1 5 7 0
SULTAN HAIRUN, atas perintah Wali Negeri de Mesquita dibunuh dalam Benteng oleh Portugis. BABULLAH DATU SAH, Sultan Ternate ke – 4. Babullah disebut sebagai Penguasa 72 Pulau, walaupun di Ternate sendiri sebutan ini tidak dikenal.Dibawah kekuasaan Sultan ini, Kerajaan – Kerajaan Ternate membentang :
Di bagian Selatan sampai Bima
Di bagian Barat sampai Makassar
Di bagian Timur sampai Banda
Di bagian Utara sampai Mindanao.
*
1 5 8 4
SAIFUDDIN, Sultan Ternate ke – 5. Dilahirkan sekitar tahun 1563 dan tinggal dengan Ayahnya di –Benteng Gamlamo.
*
1 6 0 7
KORNELIS MATELIEF DE JONGE, tiba di Ternate dan membangun Benteng di tempat bernama-Malajoe ( Fort Oranje ). Pada 26 Juni Ia mengadakan perjanjian dengan Mudaffar bahwa untuk bantuannya melawan Spanyol, Ia memperoleh monopoli perdagangan rempah – rempah.Menurut catatan Valentijn ( I B hal. 224 ) bahwa pada 1610, Mudaffar dinobatkan sebagai Sultan Ternate ke -6.Gerard Gerardzoon Van Der Buis diangkat sebagai Ketua suatu Dewan yang terdiri dari 8 orang untuk mendampinginya
*
1 6 2 7
Sultan Mudaffar Wafat. Kaicil Hamzah, Sultan Ternate ke –7
*
1 6 4 8
MANDARSYAH, Sultan Ternate ke-8
*
1 6 7 5 . .
KAICIL SIBORI Amsterdam, Sultan Ternate ke-9.Menurut Van Der Crab, Sultan ini memerintah hingga tahun 1691, tetapi menurut Valentijnhanya sampai 1910. Pada tahun 1675, Ia mengurus seorang Duta ke Batavia, dan dengan Duta ini Pemerintah Tertinggi Belanda mengadakan perjanjian tanggal 7 Januari 1676 dan pada 12 Oktober.
*
1 6 9 2
KAICIL TOLOKO, Sultan Ternate ke-10.Menurut Van Der Crab, titel Sultan ini adalah : Said Fathullah. Sultan ini berkuasa hingga 1714.
*
1 7 1 4
RAJALAUT, Sultan Ternate ke-11 Sultan ini berkuasa sampai tahun 1751 (1165 H ). .
*
1 7 5 1
KAICIL OUTHOORN INSAH, Sultan Ternate ke-12. Setahun kemudian (1 7 5 2 ) terjadi penyatuan Makian dan Kesultanan Ternate ( Perjanjian 4 juni )
*
1 7 5 4
SAHMARDAN, Sultan Ternate ke-13. .
*
1 7 6 3
ZWAARDEKROON, Sultan Ternate ke-14 .
*
1 7 7 7
KAICIL ARUNSAH, Sultan Ternate ke-15 .
……………………………………., Sultan Ternate ke 16
*
1 7 9 6
Sarka atau Sarkan, Sultan Ternate ke-17.
*
1 8 0 1
MOHAMMAD YASIN, Sultan Ternate ke-18.
*
1 8 0 7
MOHAMMAD ALI, Sultan Ternate ke-19.Perjanjian Belanda dengan Sultan ini ditandatangani di Benteng Oranye, tanggal 16 Mei 1807. Butir dan pasal 14 perjanjian berbunyi : “ Sultan dan Pembesar – Pembesar Kerajaan berjanji akan tetap setia, pada pelindung mereka, Kompeni Hindia Timur Belanda ( Nederland Indische Companie ) dan setiap tahun akan mengirim 2 budak laki-laki, 2 budak perempuan, 10 ekor burung Kakatua dan 10 ekor burung Nuri berkepala merah.Perjanjian ini pada akhirnya tidak di tepati Ternate.Pemerintah Belanda memperoleh berita, bahwa pada 1806 di Negeri Belanda, Republik Bataaf di Negara itu telah bertukar dengan Kekaisaran Perancis.
Fase 1945 sampai dengan 1958 , sesudah Masa Penjajahan
Pada akhir masa penjajahan Ternate tetap merupakan ibu kota Keresidenan yaitu Keresidenan Maluku Utara dalam kurun waktu 1945 s/d 1959 yang berturut-turut dipimpin oleh : Residen Iskandar Muhammad Djabir Sjah ( 1945 – 1950 ): Residen Zainal Abidin Sjah.( 1950 – 1956 ) dan Residen D. M. Usman Sjah ( 1956 – 1959 )
Perkembangan struktur pemerintahan yang terjadi di awall masa kemerdekaan ini, ikut merubah struktur pemerintahan di daerah Maluku bagian utara . Perkembangan struktur pemerintahan secara nasional turut mempengaruhi sistim pemerintahan di Ternate ketika dikeluarkannya Undang-Undang nomor : 49, Tahun 1950 tentang pembentukan negara Indonesia Timur (NIT) di mana saat itu Maluku dibagi menjadi 2 Daerah yaitu Maluku Utara dan Maluku Selatan. Kemudian Undang-Undang No.5 1957 tentang Pokok pemerintahan Daerah mulai diberlakukan Prinsip Otonomi riil dan atasan dasar Undang-undang dimaksud dikeluarkan Undang-undang No. 23 Tahun 1957 sebagai dasar pembentukan Daerah otonom Maluku Utara yang kemudian di kokohkan dengan undang-undang No. 60 Tahun 1958 dimana kota Ternate merupakan pusat pemerintahan Daerah tingkat II Maluku Utara .
Lintasan perjalanan sejarah dan pergeseran sistim serta fungsi pemerintahan di Daerah pada saat itu bersama pula dengan kedudukan kota Ternate menjadi sebuah kota otonom karena disamakan dengan kota Praja lainnya yang dipimpin oleh seorang Walikota dan disamping Walikota terdapat sebuah dewan yang dinamakan Dewan Kota.
Status Kotapraja Ternate, sejak proklamasi sampai dengan tahun 1958, masing-masing dipimpin oleh beberapa orang Walikota yang antara lain : M.A.M SOLEMAN , Do USMAN SYARIFUDDIN , HIN DIAO dan J.A. WESPLAT
Fase Pemerintahan Kota Administratif Ternate 1982 – 1999
Pada masa pemerintahan Kecamatan Kotapraja Ternate, dalam perkembangannya telah menunjukan ciri-ciri perkotaan dan memenuhi ukuran baku untuk ditingkatkan status menjadi Kota Administratif . Hal ini menjadi perhatian pemerintah pusat sehingga pada tahun 1976 mengirimkan team departemen dalam Negeri untuk mengadakan serangkaian survei ke kota Ternate dalam rangka pengumpulan data Rencana Kota seluruh Indonesia.
Sebagai kelanjutannya pada tanggal 24 Maret 1980, diadakan serangkaian penelitian oleh pejabat Direktorat Pengembangan Perkotaan Departemen Dalam Negeri (Ir. Kesmet) untuk melihat sampai sejauh mana kemungkinan kecamatan Kotapraja Ternate ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif Ternate.
Hasil penelitian tersebut diatas dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 135/1953/PUOD tanggal 20 Mei 1980 tentang peningkatan status Kotapraja Ternate menjadi Kota Administratif Ternate. Berdasarkan hasil penelitian tersebut oleh Bupati Kdh. Tingkat II Maluku Utara mengusulkan kepada Menteri Dalam Negeri dalam bentuk Surat Keputusan No. KPTS 48/8-1/1980 tanggal 3 Juli 1980 tentang Pembentukan Kota Administratif Ternate, dan diperkuat dengan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Daerah Tingkat II Maluku Utara No. 1/KPTS/DPRD/MU/1980 tanggal 8 Juli 1980.
Dari serangkaian proses tersebut di atas maka oleh pemerintahan RI mengeluarkan Peraturan Pemerintahan No.45 tahun 1981 tanggal 3 Desember 1981 tentang Pembentukan Kota Administratif Ternate (Lembaran Negara No.64 tahun 1981)
Akhirnya pada tanggal 11 Maret 1982 kota Administratisf Ternate diresmikan statusnya menjadi Kota Administratif Ternate oleh Mendagri (Bapak Amir Machmud) .
Kota Administratif Ternate pernah dijabat oleh beberapa orang Walikota yaitu :
· Tahun 1982 -1991 Walikota Drs. Thaib Armaiyn
· Tahun 1991 -1995 Walikota Drs.M. Hasan
· Tahun 1995 -1999 Walikota Drs. Syamsir Andili
Fase Pemerintahan Daerah Otonom Kota Ternate 27 April 1999
Kota Administratif Ternate pada masa kepemimpinan Walikota Drs. Syamsir Andili mengalami perkembangan pesat di berbagai bidang .. maka tepatnya pada tanggal 7 Desember 1996 oleh Walikota Ternate Drs. Syamsir Andili mengajukan Proposal berjudul ” Peningkatan Status Kota Administratif Ternate menjadi Kotamadya Daerah Tingkat II Ternate yang disampaikan kepada Bupati Kdh. Tingkat II Maluku Utara yang saat itu dijabat oleh Bapak Kol. Inf.Abdullah Assagaf mendapat tanggapan positif dan dukungan dari berbagai pihak.Setelah melalui serangkaian penelitian dan ekspose baik oleh Pemerintah Kota , Tim Peneliti dari Propinsi Maluku, maupun dari Departemen Dalam Negeri akhirnya melahirkan Undang Undang RI. Nomor 11 tahun 1999 tanggal 22 April 1999 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Ternate dan diresmikan pada tanggal 27 April 1999 di Jakarta oleh Menteri Dalam Negeri RI. Atas nama Presiden RI. Sekaligus melantik Bapak Drs. Syamsir Andili sebagai Penjabat Walikotamadya Kdh. Tingkat II Ternate. Konsekwensi ini telah menggiring Kota Ternate pada kemandirian berpemerintahan yang terpisah dari Kabupaten induknya ( Ma-luku Utara ) , maka pada tanggal 20 Mei 1999 telah dilaksanakan penandatanganan Berita Acara Penyerahan Wilayah dari Bupati Kdh. Tingkat II Malu ku Utara Abdullah Assagaf kepada Walikotamadya Kdh. Tingkat II Ternate Drs.Syamsir Andili disaksikan Gubernur Maluku A.Latuconsiha bertempat di Halaman Upacara kantor Walikota Ternate. .
Kamis, 27 Januari 2011
TIPS MENGHILANGKAN STRESS BAGI MAHASISWA
kali ini saya akan mencoba untuk membahasa Tips untuk mengatasi Stress pada masa perkuliahan. Sekali lagi saya katakan, , saya bukan ahli dalam masalah ini, tapi mencoba sharing dengan teman2 lain , dan berfikir dalam sudut pandang mahasiswa biasa seperti saya.
Yah permasalahan stress ketika kuliah memang bisa dibilang permasalahan klasik, ketika Nilai-nilai kita jatuh, ketika sulit untuk mengikuti materi kuliah, ketika sibuknya mengatur waktu (bagi yang aktivis), tuntutan dari Orangtua (Alhamdulillah saya punya ortu yang tidak memaksakan kehendak mereka pada anak-anaknya, Thanks Mom and Dad, Love u so much), dll.
Tidak sedikit mahasiswa yang mengatasi masalah ini dengan cara2 yang justru malah merusak mereka. Narkoba lah., Dugem lah (Gua anti dugem bro), atau apalah yang bisa menjerumuskan kita dan tubuh kita, dll.
Nah berikut ini tips-tips yang mungkin sedikit banyak bisa meringankan gejala stress yang mungkin “diderita” teman-teman.
1. Cobalah untuk Terbuka dengan pergaulan yang positif, dalam artian ke dalam pergaulan yang bisa mengarahkan kita ke arah lebih baik. Yah ibaratnya dengan perumpaan tukang parfum dan tukan pandai besi deh (gak usah diceritain panjang lebar kan?).
2. Cobalah untuk sharing dengan sahabat/teman yang kamu percaya, sikap introvert (tertutup) terkadang gak bagus untuk masalah ini.
3. Pergilah ke sejenak ke tempat-tempat yang bisa merilekskan fikiran, entah ke mall, nonton bioskop, ke toko buku, atau sejenak berwisata (ingat ya sejenak, jangan lama2 looh).
4. Pola makannya yang teratur ya (hehe padahal saya sendiri, pola makannya gak teratur, ya sedang mencoba laaahhh :-) )
5. Konsultasilah dengan dosen pembimbing, mintalah saran dan nasehat beliau. Sebagai seorang pembimbing mahasiswa, pasti beliau pernah menangani “kasus klasik” seperti stress pada saat kuliah. Saya yakin sesibuk apapun seorang dosen pembimbing, pasti mereka akan memberikan waktunya untuk mahasiswanya.
6. Jangan malu untuk mengajak belajar bareng, suasana inilah yang saat2 ini jarang terlihat di lingkungan mahasiswa. Untungnya anak2 di kelas saya anaknya kompak (Love you Ilkom A UGM 2006), sekali belajar bareng bener2 masuk ilmunya. Ada matakuliah yang sangat sulit saya pahami, tapi berkat belajar bareng , Alhamdullah saya dapet A di nilai akhirnya. Dengan belajar bareng maka kekurangan kita akan ditutupi oleh kawan2 kita, dan kelebihan kita dapat kita sebarkan ke kawan2 kita.
7. Mintalah doa orang tua (jika masih ada), doakan agar diberi ketenangan olehNya dalam menjalani perkuliahan. Dan jaga hubungan baik dengan orangtua kita, kalo ortu dah ridho ma kita, pasti hati kita akan tenang, Percaya deh.
8. Tentu saja jangan lupa berdoa kepada Allah SWT, karena Dia lah Zat Yang Maha Agung, yang memberikan cobaan bagi setiap umat manusia , dan mintalah agar diberikan ketegaran hati.Yakinlah bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan melebihi apa yang hambaNya sanggupi.
Yups menurut saya segitu dulu, tapi bagi teman2 yang mau menambahkan, silahkan….
TIPS PACARAN SEHAT
Di awal-awal hubungan segalanya memang terlihat indah, romantis, dan penuh cinta. Anda dan pasangan juga masih merasakan gelora cinta yang menggebu-gebu. Namun, seiring berjalannya waktu, kemesraan pun memudar. Banyak hal-hal yang membuat Anda kecewa pada pasangan dan menimbulkan potensi masalah.
Menurut pakar pernikahan dan penulis buku Getting the Love You Want, Harville Hendrix, Ph.D, memudarnya rasa cinta terhadap pasangan terjadi karena kita kerap melakukan dan memikirkan hal-hal negatif, semisal, mengkritik pasangan, marah, dan saling menyalahkan.
Berdasarkan pemindaian otak yang dilakukan Hendrix, sebagai respon terhadap hal-hal negatif yang kita lakukan tadi, di otak akan terbentuk sambungan syaraf baru. “Hal ini tak cuma merusak otak tapi juga hubungan Anda dengan pasangan,” katanya. Bila hal ini dibiarkan terus, banyak pasangan yang memilih berpisah dari pasangannya.
Untuk menghindarinya, Hendrix menyarankan agar Anda membiasakan diri berpikir positif. “Makin Anda fokus pada sesuatu, makin banyak yang didapat,” katanya. Untuk membantu Anda tetap fokus, Hendrix mendesain latihan yang disebut positive flooding yang berisi tiga langkah.
1. Mulailah dengan menuliskan semua hal yang Anda kagumi dari diri pasangan. Mintalah si dia melakukan hal yang sama, lalu tukarkan daftar tadi untuk dibaca masing-masing.
2. Sekarang, masing-masing membuat daftar hal atau kualitas yang ingin lebih dihargai oleh pasangannya. Misalnya, Anda menulis,” saya ingin kamu mengatakan menyukai bentuk badan saya,” atau pasangan menulis, “saya ingin kamu menghargai seberapa keras usaha saya bekerja untuk keluarga.”
3. Lanjutkan kegiatan ini dengan berbagai daftar yang Anda inginkan, sepositif mungkin.
Dengan selalu fokus pada hal yang positif, Anda berdua bisa belajar melakukan tindakan yang berkenan di hati pasangan. Pada tahapan ini, Anda dan pasangan akhirnya akan saling menunjukkan penghargaan, empati, dan ketulusan untuk mengembangkan hubungan yang mesra dan membahagiakan.
Motivasi kehidupan
Hidup di zaman susah begini,rasanya sulit dan berat. Pikiran tiap hari hanya berapa duit yang bisa aku kumpulin hari ini? Akibatnya banyak dari kita yang menyanyangkan nasib dan memilih untuk berputus asa dan menjalani hidup ala kadarnya. Padahal mereka yang berani berbuat itu hanya menentang hukum kesuksesan Tuhan sehingga ia justru merugi.
Mensyukuri Hidup
Walau hidup memang sangat sukar dijalani bukan berarti kita harus terus-menerus menunjukkan gejala dan perilaku untuk mengeluh dan membenarkan sikap kita. Ada kalanya anda harus bisa berpikir tenang dan tidak gelisah. Kalau begitu lihatlah anda akan mudah berpikir jernih dan positif, dengan melakukan itu anda selain sudah membantu anda sendiri juga sudah ikut membantu orang lain yang kesusahan memikirkan diri anda.
Setiap dari kita tentu harus memberikan makna untuk kehidupan? Syukurilah bila anda masih memiliki Bapak dan Ibu, Kakak dan adik, dengan mereka anda bisa membagi keberadaan anda dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi penguatan hidup mereka. Sehingga nantinya anda bisa saling merawat dan membina kehidupan seoptimal Anda bisa.
Untuk memudahkan pandangan anda untuk selalu dapat bersyukur atas kehidupan sering-seringlah menengok orang di bawah kita yang tidak memiliki seperti yang kita miliki. Tentu anda harus bahagia karena ternyata anda masih lebih beruntung dibanding orang-orang di sekeliling anda yang tak bisa mengecap keberuntungan seperti anda.Koreksilah diri kita sendiri, apakah selama ini kita telah mensyukuri semua yang sudah kita peroleh, apakah itu kesehatan, pengalaman kerja, kasih sayang dari seseorang. Kalau kita belum mampu untuk mensyukuri itu berarti kita memang belum pantas untuk mendapatkan yang lebih dari pada itu.
Marilah selalu bersemangat untuk melanjutkan kehidupan. karena masih banyak orang yang membutuhkan keberadaan diri kita. Maka memiliki motivasi di setiap saat merupakan hal yang mutlak agar langkah kita tak gampang goyah ditimpa musibah.
Motivasi
Hidup walau sesulit dan sepahit apapun harus tetap punya harapan. Kita perlu me-”motivasi diri sendiri ” agar terus berdaya menghadapi hari esok.
Cara meningkatkan motivasi
1. Beri hadiah kepada diri sendiri untuk memperkuat perilaku tertentu dan keberhasilan tertentu yang anda capai. Selalulah memberikan ucapan ”selamat’ kepada diri sendiri bila berhasil. Kalau tidak, Anda akan terbiasa menurunkan kebiasaan untuk bersikap riang.
2. Buatlah sasaran kerja secara yang efektif. Tetapkan sasaran untuk menjadi lebih baik dari hari ke hari, bukan menjadi yang sempurna. Milikilah tujuan yang lebih rinci, realistis, dan berada di bawah kendali kita .
3. Pahami lingkungan dan diri sendiri. Cermati dan kenali diri Anda sebaik-baiknya, agar anda mengerti bagaimana sebenarnya watak khusus anda untuk berhadapan dengan dunia di luar anda.
Selamat berjuang terus.
Lebih lanjut tentang: Motivasi untuk terus menghadapi kehidupan
Langganan:
Postingan (Atom)